Wednesday, December 22, 2010

Pak Harto Memang Berstamina Tinggi dan Keras Kepala….
OPINI Linda | 22 December 2010 | 10:42 605 24



7 dari 12 Kompasianer menilai Aktual. Orang yang satu ini tak habis-habisnya dipuji, dikecam, disayang, maupun kembali disesali banyak orang. Sampai akhir hayatnya, yang bercucuran air mata maupun yang tetap menanggapi dengan sinis, seakan tersebar di mana-mana. Sebagai seorang wartawan, dulu, saya selalu berupaya bersikap terukur dan menghindari penilaian bias terhadapnya. Banyak juga hal yang tidak saya sukai dari Pak Harto, Presiden yang menjabat begitu lama. Ada juga kebijakannya yang saya anggap masih berada di nilai tertinggi ketimbang pengganti-penggantinya.

Pak Harto, benarkah ia seorang yang otoriter? Yang jelas, kemauannya memang keras. Keyakinannya terhadap sesuatu memang sering menggebu-gebu meski tak dinyatakan terang-terangan di depan khalayak. Harus dilaksanakan, harus terlaksana, harus direalisasikan. Staminanya memang stamina tentara. Tak mengenal lelah, dan betul-betul ‘orang lapangan’. Itu yang saya tangkap darinya.

Ada segi ‘human interest’ yang ingin saya ceritakan sedikit tentangnya. Tentu ini hasil dari kasak-kusuk , pengamatan dan sesekali investigasi kecil-kecilan melalui orang-orang terdekatnya. Soal keras kepalanya, memang adakalanya membuat orang pusing tujuh keliling. Masalah kunjungan ke Bosnia, misalnya. Sampai malam terakhir di Zagreb ia masih dibujuk untuk tidak mengunjungi tempat berbahaya itu. Pak Harto tetap tak bergeming. Ia tetap berangkat pada tanggal 13 Maret 1995. Semula, di pesawat ia tak sudi memakai baju anti peluru berwarna hitam kelam yang dibawa dari Indonesia. Beratnya 20 kg. Baju anti peluru yang disediakan UNPROFOR menurut salah satu anggota Paspampres ketika saya tanya, masih kurang canggih ketimbang yang dibawa dari Indonesia. “Kalau dengan pistol biasa saja, memang tidak tembus. Tapi dengan senjata panjang, baju dari UNPROFOR bisa nembus,” ujar sumber saya saat itu.

Kembali ke baju anti peluru yang tak mau disentuh Pak Harto, semuanya berjumlah empat. Dua buah dipakai oleh pengawal pribadi, sisanya diletakkan di jendela tempat Pak Harto duduk di pesawat. Ketika dipaksa tetap memakai baju anti peluru setelah keluar pesawat, Pak Harto tetap tidak bersedia. “Kan pengawal-pengawal saya yang lain sudah pakai, saya nggak usah lagi ah!,” katanya tegas.

Pulang dari ‘kunjungan ngeri’ Bosnia, setibanya di Jakarta tanggal 15 Maret ia disarankan untuk beristirahat. Pak Harto kembali tak menurut. Ia malah pergi ke dokter gigi di kawasan Menteng dekat rumahnya, lalu sorenya berangkat main golf. Esoknya, hari Sabtu, saat disarankan untuk bersantai di Cendana karena sudah melakukan perjalanan panjang dan melelahkan, ia malah memerintahkan ajudan dan para pengawalnya untuk pergi dengannya ke lapangan golf di kawasan Ciganjur yang sangat jauh dari rumah. Malamnya ia nonton wayang di Taman Mini Indonesia Indah. Beristirahatkan dia setelah itu? Ternyata tidak. Minggu pagi usai sholat subuh para pengawal sudah bersiap diri lagi mengantar sang Presiden ke Tapos, untuk memeriksa koleksi sapi-sapinya.

Sumber saya yang terdekat dengan Pak Harto langsung mengusap keringat di dahi dan geleng-geleng kepala. “Pengawal kan teler juga tuh! Dikiranya dari perjalanan ke luar negeri yang begitu menegangkan, ada istirahatnya. Ternyata Presiden jalan terus !,” ujarnya. Dan, yang lucunya lagi, urusan keras kepala yang lain adalah tentang pemilihan baju. Pak Harto punya baju golf kesayangan, dari bahan kaos. Sudah agak memudar warnanya tapi ia suka sekali memakai blus itu. Kalau disarankan blus lain, tetap yang satu itu yang diambilnya lagi. Pernah suatu ketika, sengaja blus itu diletakkan di lemari agak disimpan di tempat tumpukan bawah. Lalu kata sumber saya, “Eh, tetap saja dia cari, dan diletakkan lagi, dia pindahkan lho di bagian atas agar bisa dipakai lagi…hahahhaha…!”
Parodi: Bukan Siapa dan Bukan Biasa
Minggu, 4 April 2010 | 07:53 WIB

Ilustrasi. Oleh Samuel Mulia

KOMPAS.com - Saya sedang membaca sebuah profil pebisnis muda yang sukses di sebuah majalah. ”Saya bukan siapa-siapa. Berasal dari sebuah desa kecil di kota Sragen. Nyaris SMA pun tak lulus karena keterbatasan dana dan sebagainya. Tetapi beruntung saya lahir dari keluarga yang berlimpah kasih sayang.”

Saya sangat tertarik sekali dengan kalimat bukan siapa-siapanya itu. Saya tak tahu, apakah kalimat itu bernada rendah hati, rendah diri, tak percaya diri, atau lainnya. Satu hari sebelum saya membaca profil pebisnis itu, saya makan siang bersama seorang teman lama. Ia mulai mengeluh karena pasangan hidupnya yang sudah berusia 43 tahun itu kehilangan kepercayaan diri karena tidak sekaya teman-teman pergaulannya.

Gara-gara itu, sudah lama suami teman lama saya itu mengundurkan diri dari lingkup pergaulannya dan enggan bertemu dengan orang lain, terutama kalau berhadapan dengan mereka yang sukses di usia muda.

Panik

Saya mengalami perasaan seperti kasus kedua di atas, terutama saat menjelang setengah abad seperti sekarang ini. Apalagi mengetahui dan melihat langsung bermunculannya pengusaha muda di usia tiga puluh tahun, yang sudah memiliki bisnis segala rupa. Dari pengeboran minyak sampai batu bara. Tanpa melupakan yang memiliki stasiun tivi, bahkan bisa membeli perusahaan asing.

Di usia lima puluh kurang tiga tahun, saya cuma punya rumah tinggal seluas enam puluh meter persegi, mobilnya bernama taksi, bisnisnya juga batu. Batu apung, maksudnya. Nurani saya berteriak. ”Usahanya minyak juga, bukan? Minyak jelantah, maksudnya.” Tivi juga punya. Tivi kabel, gitu loh.

Melihat itu semua, saya jadi frustrasi, dan seperti pebisnis muda di atas, saya berucap berkali-kali saya ini kok cuma biasa-biasa saja. Kemudian, pertanyaan segera muncul. Seperti biasa. Jadi, kalau bukan siapa-siapa, yang siapa-siapa itu seperti apa? Kalau biasa-biasa saja, maka yang bukan biasa itu seperti apa?

Sang pebisnis muda asal Sragen di atas mengatakan bahwa ia nyaris tak lulus SMA. Membaca itu saya jadi tertawa dan teringat akan keinginan saya untuk malah tidak bersekolah sama sekali. Buat saya sekolah itu kok yaa… buang waktu saja. Mengapa harus ke sekolah kalau bisa belajar di rumah? Apakah saya kemudian menjadi bukan siapa-siapa kalau tak lulus dari sekolah favorit? Sekolah anak pejabat?

Tetapi begitulah ”hukuman” yang diberikan kehidupan ini. Yang itu bukan siapa-siapa, yang ini siapa-siapa. Yang gitu luar biasa, yang gini biasa-biasa. Mungkin gara-gara itu, banyak manusia merasa cari pasangan hidup itu harus yang koaya roaya, berdarah biru, yang menyejahterakan lahir meski acap kali menghancurkan batin. Karena buat kehidupan, yang mentereng lebih meyakinkan. Mau ambruk setelah itu? Itu urusan belakang.

Berusaha tidak panik

Maka, setelah membaca profil pebisnis muda itu, saya mendapat sebuah tenaga baru untuk berhenti berpikir bahwa saya ini biasa-biasa saja, bahwa saya bukan siapa-siapa. Kalau banyak orang lahir di kota besar, yaa… kota kecil menjadi luar biasa. Seperti cabe rawit. Kecil, tetapi mampu membuat orang nyap-nyapan.

Kalau saya tidak lulus SMA, itu bukan hal yang biasa-biasa. Yang lain lulus, saya putus, itu luar biasa. Apalagi sudah putus sekolah, malah jadi pebisnis dan mengalahkan yang lulus dan menjadi siapa-siapa.

Saya akan melatih melarang otak saya berpikir, kalau saya ini biasa dan bukan siapa-siapa. Hanya karena tidak kaya dan bukan turunan ningrat, atau bukan anak pemilik sejuta perusahaan. Bahwa bisa menjadi tidak kaya di tengah orang superkaya, dan bertahan untuk tidak tergoda menjadi kaya dan tak tergoda menjadi siapa-siapa, dalam jalan yang tidak benar, itu luar biasa.

Saya pikir lagi, saat Sang Pencipta mengizinkan saya lahir di dunia ini, Ia tidak melakukannya dengan cara yang biasa-biasa saja. Setiap manusia diberikan keunikan. Masalahnya, kok yaaa… manusianya yang sama-sama hanya merupakan hasil ciptaan malah melakukan perbandingan nilai.

Beberapa tahun lalu, saya mendatangi ayah. Tentu sebelum ia berpredikat almarhum. Saya bilang padanya, seharusnya ia bangga punya tiga anak. Satu anak perempuan, satu anak laki, dan satu laki keperempuanan yang meliuk seperti cacing. Sesuatu yang bukan biasa-biasa saja. Karena tetangga dan orang lain cuma bisa punya anak laki dan perempuan.

Kalau seandainya ayah saya diwawancarai oleh majalah yang mewawancarai pebisnis muda itu, apakah ia akan merasa bahwa ia biasa-biasa saja, luar biasa atau merasa bukan siapa-siapa karena selain bukan keturunan ningrat, ia punya anak ”cacingan”? Karena ayah saya sudah almarhum, jadi saya tak bisa mendapatkan jawabannya. Bagaimana kalau saya saja yang menanyakan Anda, kalau seandainya Anda jadi ayah saya?

Thursday, December 16, 2010

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
(Ali ‘Imran(3):159)
JADWAL KEGIATAN
WORKSHOP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
‘BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER”
MTS. BAITIS SALMAH CIPUTAT
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
TANGGAL 15 DESEMBER 2010



HARI
WAKTU ACARA KET.
Rabu,
15 Desember 2010 08.00 – 09.00




09.00 – 10.00
10.00 – 10.15
10.15 – 12.00
12.00 – 13.00
13.00 – 14.00

14.00 – 14.15
14.15 – 16.00
Pembukaan
• Sambutan Panitia
• Sambutan Kepala Sekolah
• Sambutan Staf Mapenda Depag
(Bp. Drs. TB. Aman Hasyim, M.Pd)
K T S P (Bp. Kunardi, S.Pd)
Coffee Break
Active Learning (Bp. Kunardi, S.Pd)
ISHOMA
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
(Bp. Kunardi, S.Pd)
Coffee Break
Pendidikan Karakter
(Bp. Kunardi, S.Pd)

Monday, May 31, 2010

SUHU POLITIK TANGSEL MENJELANG PILKADA

Oleh : YUSEP PRIHANTO
KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Syarat Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Siswa dinyatakan naik kelas apabila :
1. Telah mencapai kriteria ketentuan minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
2. Kehadiran di kelas untuk semua mata pelajaran minimal 80 % untuk kelas VII dan 85 % untuk kelas VIII.
3. Tidak pernah terlibat narkoba, miras, dan tawuran.
4. Tidak pernah melawan guru secara fisik dan non fisik.

Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama apabila :
1. Belum mencapai kriteria ketuntasan minimal pada lebih dari 4 mata pelajaran dan tidak boleh ada nilai kurang dari 40.
2. Ketidak hadiran tanpa keterangan di kelas untuk semua mata pelajaran lebih dari 20 % untuk kelas VII dan 15 % untuk kelas VIII.
3. Pernah terlibat narkoba, miras, dan tawuran.
4. Pernah melakukan tindakan melawan guru secara fisik dan non fisik.

Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk semua aspek mata pelajaran yang ketuntasan belajar minimumnya sudah tercapai, minimal sama dengan yang sudah dicapai pada tahun sebelumnya.

2. Syarat Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. Lulus Ujian Nasional.

Saturday, May 29, 2010

A. Pendahuluan

MTs. Baitis Salmah merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan yang memiliki peran strategis dalam membangun, membentuk, membina, dan mengarahkan anak didik menjadi manusia seutuhnya. Yakni manusia yang memiliki karakter dan kepribadian positif, manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang trampil hidupnya, manusia yang mandiri dan bertanggung jawab, dan manusia yang mau dan mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain.
Untuk itu MTs. Baitis Salmah mencoba menerapkan sistem terpadu yang mengarah pada penerapan program berstandar nasional. Yang dimaksud program terpadu adalah program yang memadukan antara program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi intelektual, emosional dan fisik, serta antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan.
Pemaduan program pendidikan umum dan agama dilakukan secara kuantitaf dan kualitatif. Secara kuantitatif artinya porsi program pendidikan umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Sedang secara kualitatif berarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama melalui kegiatan pembinaan kerohanian. Dan pendidikan agama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum. Nilai-nilai agama memberikan makna dan semangat terhadap programpendidikan umum.
Potensi dasar yang dimiliki manusia seperti: potensi intelektual, emosional, dan fisik merupakan anugerah Tuhan yang perlu ditumbuh-kembangkan, dibina, dan diarahkan dengan baik, secara benar dan seimbang. Program pendidikan terpadu ini diharapkan menjadi salah satusarana untuk menumbuhkan, mengembangkan, membina, dan mengarahkan potensi-potensi dasar yang dimiliki anak didik tersebut.
Oleh karena itu pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah, dan masyarakat. Sekolah sebagai sebuah institusi adalah pelaksana langsung
proses pendidikan. Sedang orang tua dan masyarakat sebagai pihak pengguna dan penikmat hasil pendidikan perlu diberdayakan.
Pemberdayaan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan dititik beratkan pada peran serta mereka dalam penyamaan perlakuan terhadap anak didik serta dalam jalannya proses pendidikan. Mereka bisa menjadi fasilitator, evaluator, donatur bahkan menjadi sumber belajar. Program pendidikan terpadu menjadi salah satu wahana untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah dan masyarakat terhadap dunia pendidikan.



B. Sejarah singkat

MTs. Baitis Salmah didirikan oleh Yayasan Baitis Salmah pada tahun 1984. Yayasan Baitis Salmah merupakan wakaf dari Bapak H. Ali Muhammad, seorang pengusaha yang tinggal di Jakarta.
Pada mulanya Yayasan Baitis Salmah hanya membawahi masjid Baitis Salmah dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baitis Salmah. Namun melihat realitas bahwa ketika itu banyak lulusan SD/MI di sekitar wilayah Tegal rotan yang tidak tertampung di sekolah lanjutan tingkat pertama yang letaknya jauh dan sulit terjangkau dengan transportasi, maka Yayasan berinisiatif untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) guna menampung para lulusan tersebut.
Tahun ajaran 1984/1985 MTs. Baitis Salmah untuk pertama kalinya menerima siswa baru dengan jumlah 29 siswa. Kini siswa siswi MTs. Baitis Salmah berjumlah 138 siswa .

C. Susunan Pengurus Yayasan Baitis Salmah

Ketua : H. Ali Muhammad
Wakil : H. Firdaus SH
Sekretaris : Drs. Karim Ja'far
Bendahara : H. Saleh (alm)

D. Visi MTs. Baitis Salmah

MTs. Baitis Salmah dibangun atas dasar keyakinan, bahwa proses pendidikan bertolak dari dan menuju fitrah manusia yang hakiki sebagai mahkuk Tuhan. Artinya, pendidikan merupakan proses pencarian jati diri manusia dan proses memanusiakan manusia. Pendidikan membangun kesadaran kepada manusia tentang; siapa yang menjadikan manusia itu ada, dari mana manusia itu berasal, dan apa tugas manusia di bumi ini? Dalam proses pendidikan manusia diposisikan dan diperlakukan sebagai manusia, yang memiliki potensi, ciri dan karakteristik yang unik. Maka dalam proses memanusiakan manusia itu harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah, yang menjadikan manusia itu ada.
Oleh karena itu visi MTs. Baitis Salmah adalah :

"Membentuk manusia berakhlak mulia yang mampu mengembangkan imtaq, iptek dan bermanfaat bagi lingkungannya"

E. Misi MTs. Baitis Salmah

1. Menjadi wahana konservasi nilai-nilai ajaran Islam yang dibawa, diajarkan, dan dicontohkan Nabi Muhammad Saw.
2. Menjadi wahana dalam membangun, menumbuhkan, mengembangkan, membentuk, membina, dan mengarahkan potensi dasar anak didik.
3. Menjadi mediator dalam menghantarkan anak didik memasuki zaman, sejarah, dan tantangan yang akan dihadapinya.

F. Tujuan Pendidikan MTs. Baitis Salmah

1. Menumbuhkembangkan, membentuk, dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang baik secara individual dan sosial
2. Memberikan kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap terpuji sesuai usia perkembangannya sebagai bekal hidup dan kehidupannya.

G. Karakteristik Siswa

1. Aqidahnya benar
2. Ibadahnya benar
3. Akhlaknya mulia
4. Akal budinya cerdas
5. Berbadan sehat dan kuat
6. Dekat dan cinta dengan Al Qur'an
7. Bersikap positif: santun, toleran, jujur, berani, disiplin, rajin, cinta kasih sesama
8. Bertindak kreatif: terampil, mandiri dan bertanggung jawab,

H. Sistem Sekolah

Sejalan dengan visi, misi, dan tujuan yang dipaparkan di atas, MTs. Baitis Salmah dirancang dengan sistem terpadu yang memungkinkan siswa mengembangkan potensi dasarnya secara terpadu, terus menerus dan berkesinambungan. Guru tidak hanya berperan sebagi pengajar, tetapi juga sebagai pendidik setia yang memahami perkembangan siswa. Guru dituntut menjadi sumber keteladanan yang nyata bagi siswa.
Lingkungan pendidikan dirancang sebagai masyarakat belajar (learning society) sehingga siswa berinteraksi secara simbiosis mutualistik; saling mengingatkan, siap menjadi pelajar dan sekaligus menjadi pengajar.
Proses pendidikan senantiasa diwarnai nuansa religius sehingga membentuk karakter keberagamaan yang baik. Hal ini tidak terlepas dari optimalisasi fungsi sekolah sebagai media dan sentra kegiatan siswa. Orang tua diikutsertakan secara aktif dalam membantu penyelenggaraan pendidikan. Mereka berperan sebagai partner dalam penyelenggaraan pendidikan .


I. Kurikulum

Kurikulum MTs. Baitis Salmah mengacu pada kurikulum Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan diintegrasikan dengan muatan-muatan pendidikan Islam. Kurikulum MTs. Baitis Salmah adalah sebagai berikut :

NO MATA PELAJARAN KELAS KKM
VII VIII IX
1 Pendidikan Agama Islam :
a. Qur'an Hadist 2 2 2 60
b. Aqidah Akhlak 2 2 2 60
c. Fiqih 2 2 2 60
d. Bahasa Arab 3 3 3 56
e. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2 60
2 Bahasa Indonesia 4 4 4 65
3 Matematika 4 4 4 55
4 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 60
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 60
7 Seni Budaya 2 2 2 60
8 Pendidikan Jasmani 2 2 2 60
9 Bahasa Inggris 4 4 4 56
10 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 2 2 2 60
11 Muatan Lokal
a. Baca Tulis Qur'an 2 2 2 60
b. Kaligrafi 2 2 2 60
12 Pengembangan Diri 2 2 2 60
JUMLAH 42 42 42


J. Kegiatan Pengembangan Diri atau Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler di MTs. Baitis Salmah terdiri dari :

1. Marawist,
2. Muhadhoroh,
3. Drum band,
4. Pramuka,
5. Pencak Silat, dan
6. Paskibra.

K. Waktu Belajar

Proses belajar mengajar pada tahun pelajaran 2009/2010 ini berlangsung selama 6 (enam) hari setiap pekan yang dimulai pada pukul 12.30 s.d. 17.30.

L. Tenaga Pendidik

MTs. Baitis Salmah diasuh oleh para guru yang siap menjadi pendidik dan siap menjadi peserta didik. Mereka adalah tenaga profesional lulusan S1 dan S2 dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.
Berikut ini adalah daftar nama guru mata pelajaran :

NO NAMA GURU
DAN STAF JABATAN MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN

1 Abdullah HA., S.Pd Kepala Sekolah S1
2 Yusep Prihanto, S.Pd Wk. Kurikulum IPS/B.Inggris S1
3 Drs. Naidin Guru B. Arab S1
4 Ahmad Taufiq, S.Ag Guru B. Arab S1
5 Qur'an Hadist
6 Drs. R. Mardanih Guru B. Indonesia S1
7 Abasrullah, SmHk Guru IPS S1
8 Zaelani, A.Md Guru B. Inggris S1
9 Mardalih, SE Guru PPKn S1
10 Leni Herlina, S.Pd Guru Seni Budaya S1
11 Reri Rotasia, STP Guru Matematika S1
12 Restuwati, S.Pd Guru B. Indonesia S1
13 Sa'dullah, S.Ag Guru Aqidah Akhlak S1
14 Rismawati, SPd Guru IPA S1
15 Khotib, S.Pd Pembina OSIS Fiqih S1
16 Heriyanto, S.Pd Guru Penjaskes S1
17 Nata, S.PdI Guru Mulok S1
18 A. Rojak Pemb. Pramuka
19 Asman Pemb. Paskibra
20 Kiki Pemb.Drumband
21 Suti Rahayu, S.Pd Tata Usaha/Guru S1
22 A. Tajudin Tata Usaha/Guru Tikom







M. Keadaan Umum Sekolah

1. Keadaan Siswa


Tahun Pelajaran Jumlah Calon Siswa Baru Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Total
Jml Siswa Jml
Kls Jml Siswa Jml
Kls Jml Siswa Jml
Kls Siswa Kls
2004/2005

2005/2006

2006/2007
2007/2008
2008/2009

2. Keadaan Personil

NO KEADAAN STATUS PENDIDIKAN
PNS HONORER
1 Kepala Sekolah
2 Guru
3 Pegawai TU
4 Karyawan

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

a. Tanah
Tanah milik yayasan seluas 4.494 m2, terdiri dari :
1. Bersertifikat : 3494 m2
2. Belum bersertifikat : 1000 m2

b. Bangunan
1. Bangunan fisik seluas 1500 m2 (satu lantai), terdiri dari :


NO JENIS BANGUNAN JMLYG ADA KEBUTUHAN KONDISI
BAIK RUSAK KURANG
1 Ruang Belajar
2 Perpustakaan
3 Lab IPA
4 Multimedia
5 Lab Komputer
6 R. Kepala Sekolah
7 R. Wakasek
8 Ruang Guru
9 R. Tata Usaha
10 Ruang Tamu
11 Gudang
12 Dapur
13 KM/WC Guru
14 KM/WC Siswa
15 Ruang BK/BP
16 Ruang UKS
17 Ruang PMR/Pramuka
18 Ruang Osis
19 Ruang Ibadah
20 Ruang Koperasi
21 Bangsal Kendaraan
22 Pos Jaga
23 Lap. Basket
24 Lap. Volley
25 Lap. Upacara

2. Kondisi fisik bangunan sudah sangat tua dan membutuhkan renovasi
3. Bangunan sekolah/ruangan/kelas dipergunakan oleh 2 (dua) jenjang pendidikan yaitu : Madrasah Ibtidaiyah (pagi hari) dan Madrasah Tsanawiyah (sore hari).
4. Lapangan olah raga sleuas 300 m2 (volleyball dan basket ball)

NO SARANA/PRASARANA JML YG ADA KEBUTUHAN KONDISI
BAIK RUSAK KURANG
1 Meja Siswa
2 Kursi Siswa
3 Meja Guru
4 Kursi Guru
5 Lemari Arsip
6 Meja Kantor
7 Meja Kepsek
8 Meja Wakasek
9 Meja TU
10 Lemari Brangkas
11 Lemari Ruang guru
12 Loker Guru
13 Televisi
14 Kipas angin
15 Komputer TU
16 Komputer Lab
17 Mikrofon
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32


N. Prestasi Yang Telah dicapai

1. Bidang Akademis

Dalam bidang akademis, siswa MTs. Baitis Salmah memiliki nilai rata-rata 7,00 untuk seluruh mata pelajaran.

2. Bidang Non Akademis

MTs. Baitis Salmah telah banyak memiliki prestasi dalam beberapa kejuaraan seperti :
1. Juara I Lomba
2. Juara 2 Lomba
3. Juara 3 Lomba
4. Juara 4 Lomba

O. Peran Serta Orang Tua dan Komite Sekolah

Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah, dan masyarakat. Orang tua sebagai pihak pengguna dan penikmat hasil pendidikan memiliki tugas yang sama dalam mendidik anak. Sekolah dan orang tua melakukan penyelarasan visi, misi, strategi, tujuan dan sasaran pendidikan. Hubungan antar keduanya bersifat mutualistik untuk mewujudkan kerjasama yang produktif, saling pengertian dan atas dasar pembagian wilayah kerja. Media untuk menjembatani terciptanya hubungan tersebut adalah Komite Sekolah.
Melalui Komite Sekolah, orang tua / wali murid dapat memainkan peran dalam membantu kelancaran proses pendidikan, memberikan masukan, saran, tanggapan, gagasan dan melakukan evaluasi terhadap jalannya proses pendidikan di MTs. Baitis Salmah. Komite Sekolah merupakan bagian integral dari struktur lembaga pendidikan.




P. Beasiswa dan Keringanan Biaya

1. MTs. Baitis Salmah memberikan beasiswa selama 1 tahun kepada siswa siswi yang memiliki nilai akademis tertinggi secara keseluruhan.
2. MTs. Baitis Salmah memberikan keringanan biaya dan mencarikan orang tua asuh bagi siswa-siswi yang kemampuan ekonominya lemah atau tidak mampu.
3. MTs. Baitis Salmah telah bekerja sama dengan beberapa lembaga yang memberi bantuan biaya bagi mereka yang tidak mampu., seperti Masjid Raya Bintaro Sektor IX.
4. Anak yatim diberikan keringanan untuk membayar separuh biaya dan diberikan santunan pada waktu-waktu tertentu.

Q. Nilai Lebih MTs. Baitis Salmah

1. Siswa mendapatkan pendidikan umum yang penuh dengan nuansa keislaman.
2. Siswa mendapatkan pendidikan agama Islam secara aplikatif dan teoritis.
3. Siswa mendapatkan pendidikan dan bimbingan ibadah praktis (doa, shalat dan dzikir, cara makan/minum, dll)
4. Siswa mendapat pelajaran dan bimbingan cara baca dan menghapal Al Qur'an secara tartil.
5. Siswa dapat menyalurkan potensi dirinya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
6. Perkembangan bakat, minat, dan kecerdasan siswa diantisipasi sejak dini
7. Pengaruh negatif dari luar sekolah dapat diminimalisir
8. Bagi orang tua yang sibuk MTs. Baitis Salmah merupakan solusi untuk pembinaan kepribadian putra-putrinya.
9. Siswa mendapatkan pendidikan bagaimana cara hidup bersama dengan orang lain.

R. Tata Tertib Siswa MTs. Baitis Salmah

SKOR PELANGGARAN SISWA

NO JENIS PELANGGARAN SKOR SANKSI
1 Menyalahgunakan uang SPP 2 Panggilan Orang tua
2 Berpindah-pindah tempat duduk - Teguran
3 Keluar masuk pada saat pergantian jam pelajaran - Teguran
4 Memakai jaket tanpa izin atau kecuali sakit - Teguran
5 Memakai kaos oblong - Teguran
6 Memakai sandal pada saat KBM - Teguran
7 Mencorat-coret tas - Disita
8 Tidak memakai seragam yang berlaku 2 Ditegur, dipulangkan
9 Pakaian tipis dan tembus pandang 2 Ditegur, dipulangkan
10 Pakaian ketat dan membentuk lekuk tubuh 2 Ditegur, dipulangkan
11 Pakaian bawah tidak sesuai dengan bagian atas - Ditegur, dipulangkan
12 Pakaian bawah berbahan jeans - Ditegur, dipulangkan
13 Baju tidak berkerah - Ditegur, dipulangkan
14 Baju tidak ada salah satu emblem sekolah 2 Teguran
15 Baju ada coret-coretan dan tulisan lain 3 Teguran
16 Lengan baju kurang atau lebih dari siku 1 Teguran
17 Berkerudung tapi tidak berlengan panjang - Teguran
18 Baju tidak sopan dan ketat 1 Teguran
19 Kaos dalam bercorak 2 Disita
20 Baju tidak dimasukan dengan rapi 1 Teguran
21 Lengan baju dilipat - Teguran
22 Kancing baju tidak lengkap - Teguran
23 Celana tidak sopan dan ketat 2 Teguran
24 Celana hingga ke lutut dan bersambung 2 Teguran
25 Bagian tepi celana tidak dijahit - Teguran
26 Di celana ada coretan dan tulisan 3 Teguran
27 Semua saku tidak terpasang rapi dan tidak standar - Teguran
28 Rok tidak sopan dan ketat 1 Teguran
29 Rok tidak sampai /di atas mata kaki 2 Teguran
30 Rok ada coretan dan tulisan 3 Teguran
31 Tidak memakai dasi 1 Teguran
32 Tidak memakai ikat pinggang hitam 1 Teguran
33 Tidak berkaos kaki putih 1 Teguran
34 Tidak memakai sepatu warna hitam 2 Disita
35 Tidak memakai topi pada saat upacara 2 Teguran
36 Tidak memakai pakaian olah raga pada saat pelajaran olah raga 5 Teguran
37 Terlambat 10 menit atau lebih 1 Teguran
38 Tidak mengikuti pelajaran yang diberikan 1 Teguran
39 Tidak membawa buku pelajaran yang diajarkan 1 Teguran
40 Tidak mengerjakan PR 1 Teguran
41 Berada di luar kelas ketika tidak ada guru tanpa izin - Teguran
42 Keluar halaman sekolah tanpa izin - Teguran
43 Tidak hadir 3 hari berturut-turut tanpa keterangan 2 Teguran
44 Tidak mengikuti kegiatan evaluasi belajar 2 Teguran
45 Terlambat masuk kelas usai istirahat - Teguran
46 Membuang sampah tidak pada tempatnya 2 Teguran
47 Memakai sandal pada saat KBM tanpa izin 2 Ditegur, dipulangkan
48 Membawa penggaris logam/stainless tanpa izin 1 Disita
49 Membawa benda-benda seperti kaset, VCD, DVD. LCD, cat pilok, korek api, tip ex, hand phone dan sejenisnya kecuali atas perintah guru. 2 Disita
50 Membawa kendaraan bermotor ke sekolah 5 Disita
51 Memasuki Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Guru dan ruang lainnya tanpa izin - Teguran
52 Merusak dan mencorat-coret sarana sekolah (meja, kursi, kaca, pintu, dinding) atau sarana lain yang terdapat di lingkungan sekolah. 5 Membersihkan dan mengganti
53 Memakai pewarna rambut - Teguran
54 Berambut panjang (gondrong), berkuku panjang dan memakai perhiasan atau aksesoris kalung, anting, gelang - Teguran dan dipotong
55 Menindik telinga atau bagian-bagian tubuh lainnya Teguran, disita
56 Membawa dan memakai perhiasan, ber-make-up, atau sejenisnya kecuali bedak tipis, bercat kuku (cutek), berpakaian mini dan ketat, rambut panjang melewati bahu harus diikat. - Teguran,
57 Menindik telinga lebih dari semestinya (perempuan) 3 Teguran, disita
58 Mengambil/mencuri barang milik sekolah/guru/karyawan/teman 20 Panggilan Orang tua
59 Membawa bacaan atau benda-benda yang bersifat pornografi. 20 Panggilan Orang tua
60 Membawa senjata tajam, senjata api dan senjata lainnya yang membahayakan, kecuali ada tugas dari guru mata pelajaran tertentu. 20 Panggilan Orang tua
61 Merokok, membawa minum-minuman keras. 10 Panggilan Orang tua
62 Menghasut, menghimpun, memprovokasi untuk bertengkar, berkelahi secara perorangan maupun kelompok di dalam maupun di luar sekolah, baik sebagai provokator, pelaku utama, simpatisan atau pelindung pelaku kejahatan 50 Panggilan orang tua
63 Melakukan perjudian dalam bentuk apa pun 20 Panggilan orang tua
64 Melakukan tindakan asusila atau pelecehan seksual seperti menyentuh, meraba, memegang dengan sengaja bagian yang tidak boleh dipegang, berpelukan atau berciuman 20 Panggilan orang tua
65 Menikah atau hamil di luar nikah atau ditengarai melakukan hubungan seksual baik di dalam maupun di luar sekolah 100 Dikembalikan ke orang tua/wali
66 Terlibat dalam jaringan penggunaan narkoba berbagai jenis 100 Dikembalikan ke orang tua/wali

Wednesday, March 03, 2010